Lazada Indonesia

Reisperhalen observasi peninggalan penjajahan Belanda di Kabupaten Lebak




Pada tanggal 03 April 2013 tepatnya Pukul 07.00, Mahasiswa Sejarah smester VI wajib kumpul di Greja Pasundan dekat jembatan dua, akan tetapi saya terlambat dan pada Pukul 09.00. saya pergi menyusul teman saya yang sudah sampai di Makam pahlawan SIRNA RANA, ternyata semua sudah berkumpul, sesampainya saya disana langsung melakukan Observasi, saya datang bersama ena teman saya yg terlambat juga, setelah selesai di makam pahlawan.
Perjalanan dilanjutkan ke Rumah Salah Satu Kerabat dari Bupati Lebak yang ke-8 yaitu Raden Tumenggung Hardi Winangoen (periode 1938-1944).  Pukul 10.00 kami Kembali melanjutkan perjalanan ke Menara Air dimana dahulunya Menara Air ini berfungsi sebagai Menara Pengatur bagi Suplai Air Bersih untuk Kota Rangkas Bitung.
10.30 Melanjutkan kembali perjalanan ke Stasiun Kereta Api Rangkas Bitung yang pertama kali dibuka pengoperasiannya pada tanggal 1 Juli 1900, dengan cuaca yang lumayan panas saya tetap bersemangat untuk melakukan observasi.
11.20 Foto-foto bersama teman-teman untuk dokumentasi di Pinggir Rel Stasiun Kereta Api dan Penelitian pun akhirnya selesai dan kita semua pun bubar  lalu melanjutkan kembali perjalanan menuju Kampus STKIP Setia Budhi Rangkas Bitung secara terpisah, ada yang pulang ke Kampus menggunakan motor, ada yang jalan kaki dan ada pula yang naik mobil angkot dan mobil Pribadi.
Pukul 11.45 Tiba di Kampus STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, dan beristirahat di saung STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, untuk melepas lelah setelah melakukan Observasi.

0 Response to "Reisperhalen observasi peninggalan penjajahan Belanda di Kabupaten Lebak"

Post a Comment

wdcfawqafwef